Kamis, 06 Desember 2012

RAHASIA LALAT


DI BALIK SAYAP KANAN LALAT


وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :”إذا وقع الذباب في شراب أحدكم فليغمسه ، ثم لينزعه ، فإن في أحد جناحيه داء، وفي الآخر شفاء”. (رواه البخاري


Jika jatuh seekor lalat pada minuman kalian maka benamkanlah, karena di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang satunya terdapat penyembuhnya [HR. Bukhari]


Hadits ini mengandung dua aspek, yaitu aspek Fiqih dan aspek kesehatan. Mengenai aspek Fiqih, hadits tersebut menyatakan bahwa seekor lalat yang jatuh kedalam air atau cairan tidak menjadikan air atau cairan tersebut tidak suci. Ini telah dinyatakan oleh sebagian besar dokter dan tak seorangpun diantara Ulama’ salaf menentang keputusan ini.

Buktinya adalah ketika Rasulullah SAW, memerintahkan agar lalat yang jatuh pada minuman sekalian saja dibenamkan sehingga mati, terutama jika minumannya panas. Jika matinya lalat didalam makanan menjadikannya tidak suci, Rasulullah tentu akan memerintahkan kepada kita untuk membuang makanan itu. Kenyataannya, beliau meminta untuk menyelamatkan makanan itu.


Menurut sebagian Ulama’ hadits tersebut berlaku untuk semua jenis lalat, termasuk lebah, hewan penyangat, laba-laba dan semua serangga sejenisnya. Sabda Rasululah dalam hadits tersebut bersifat umum. Alasan hewan yang mati tidak suci adalah karena darahnya tetap terperangkap dalam tubuh, sedangkan seranggga tidak memiliki darah.

Orang pertama yang menyatakan bahwa binatang yang tidak memiliki darah tidak najis adalah Ibrahim An Nakha’i dan selanjutnya para Ulama pun ikut menyetujui pendapat itu,Nafs dalam bahasa arab bisa diartikan juga “darah”. Demikian juga wanita yang melahirkan disebut nifas.

Sedangkan yang berkenaan dengan medis, Abu ‘Ubaid RA, berkata bahwa lalat dibenamkan kedalam minuman karena itu akan melarutkan obat dari sayap yang satunya lagi sebagaimana racun dari sayap yang jatuh kedalam makanan.

Lalat mengandung materi-materi racun yang menjadi senjata pertahan serangga itu, seperti bukti dari efek gigitannya berupa bintik-bintik merah pada kulit dan infeksi. Rasulullah SAW memerintahkan agar kita menetralisir zat-zat racun yang dihasilkan lalat dengan obat yang telah disediakan oleh Allah pada sayapnya yang lain. Lalat harus dicelupkan kedalam air atau makanan sehingga obat dapat menetralkan efek racunnya.

Ini merupakan obat yang tak pernah ditemukan oleh para dokter terbaik. Pengetahuan seperti ini hanya datang dari para Nabi. Namun, dokter yang ahli tunduk pada pengobatan Nabi dan mengakui bahwa orang yang diutus untuk menyampaikan pengobatan ini adalah manusia sempurna yang didukung wahyu Ilahiyyah yang melampaui kekuasaan manusia.

Beberapa dokter menyatakan bahwa meminyaki bekas sengatan kalajengking dan serangga penyengat dengan lalat ternyata dapat meredakan sakit, karena obat yang berada disalah satu sayap lalat. Tubuh lalat, setelah dilepas dari kapalanya jika digunakan untuk mengggosok bengkak pada kelopak mata dapat menyembuhkan tumor tersebut.

Beberapa dokter juga telah melakukan penelitian dengan mengambil 3 gelas yang masing-masing diisi dengan air mineral, gelas yang pertama dimasukkannya sebagian tubuh lalat, gelas yang kedua dimasukkannya seluruh badan lalat, dan gelas yang ketiga dibiarkan tanpa dimasukkan sesuatu. Setelah beberapa saat gelas-gelas tersebut diteliti, hasilnya gelas pertama dipenuhi dengan bakteri-bakteri, gelas yang kedua netral, dan gelas yang ketiga netral seperti semula.

Hadist atau pesan Rasulullah ini dibuktikan oleh para ilmuwan, Sebagaimana mereka mempelajari daripada serangga – serangga yang ada dibumi. Mereka menemukan dahsyatnya dan kehebatan serangga – serangga yang menakjubkan bahwa lalat itu mengepakkan sayapnya sebanyak 200 hingga 400X setiap detiknya. 

Dan setiap detik ia menggerakkan sayapnya 200 hingga 400X gerakan. Dan juga pada satu hewan yang disebut “Ganjur” bahkan sampai mengepakkan sayapnya 1000X setiap detiknya. Para ilmuwan mempelajari 4 jenis serangga, mereka mendalaminya dan dikatakan kami baru mempelajari 4 macam serangga dan masih tersisa lebih dari 10 juta macam serangga di muka bumi. 

Dan tentunya juga, demikian banyak mereka melakukan penemuan – penemuan dan keajaiban pada serangga sehingga mereka mengatakan bahwa didalam setiap sayap seekor lalat itu ada daripada fungsi – fungsi elevator dan fungsi – fungsi depressor, yaitu fungsi mengangkat dan menurunkan sayapnya. Dan itu bergerak 200 hingga 400X setiap detiknya dan gerakan lalat itu yang demikian sangat menakjubkannya itu selalu bergerak dalam bermenit – menit atau berjam – jam.

Gerakan otot yang sedemikian cepatnya menggerakkan sayap seekor lalat yang sangat kecil. Seekor lalat yang kecil, yang dijelaskan oleh para ilmuwan dari Australia bahwa seekor lalat itu terbukti pada sebelah sayapnya ditemukan 1 gen refilin yaitu gen yang mempunyai 2 fungsi yakni fungsi pada industri dan fungsi pada kesehatan.

Fungsi pada industri bahwa gen refilin ini lebih dahsyat dan lebih kuat dari semua jenis karet yang ada yang telah dibuat oleh banyak orang di muka bumi ini. Jenis karetnya diambil dari pohon karet atau lainnya, gen refilin yang ada di sayap lalat itu lebih kuat dan lebih hebat jika dipakai sebagai karet karena ia mempunyai daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat serta daya pental yang demikian dahsyat dan itu ada pada sayap seekor lalat dan serangga lain hingga ia dapat bergetar hingga 1000X dalam setiap detiknya seperti hewan ganjur dan juga beberapa hewan serangga lainnya. 

Dan dalam fungsi kesehatannya bahwa gen refilin itu adalah satu gen yang bisa mengobati penyakit – penyakit yang ada pada syaraf – syaraf arteri, pada syaraf – syaraf meina. Syaraf arteri yang banyak terjadi penyumbatan, gen – gen refilin yang ada di sayap seekor lalat itulah yang dapat mengobatinya.

Demikian indahnya dan demikian sempurnanya dan demikian jeniusnya Rasulullah Muhammad Saw. Jika jatuh lalat pada minuman kalian, tenggelamkan ia. Maksudnya gen – gen refilin yang ada di sayapnya itu supaya bertebaran di air pula hingga menjadikan airnya itu tersucikan daripada bakteri – bakteri yang ada pada sayap lainnya.

Siapa yang memberitahu Nabi saw bahwa ada gen – gen refilin yang bisa menyembuhkan syaraf arteri sementara gen–gen itu tidak terlihat oleh mata..?

Manusia melihatnya dengan mikroskop dan selama puluhan tahun mereka menelitinya tapi Nabi SAW tahu di sayap lalat itu ada gen penyembuh, ada gen penyakit sampai butiran gen dan sel yang ada disayap lalat diketahui oleh Rasulullah Muhammad SAW atas petunjuk dari Allah SWT sebagai sang Maha Pencipta segala sesuatu dan Maha Mengetahui akan seluk beluk ciptaanNya.

Hadits tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT, mana mungkin Nabi tahu bahwa didalam lalat terdapat obat, pernahkan Rasulullah meneliti sedemikian detilnya? Pernahkan sejarah menyatakan bahwa Rasulullah belajar ilmu kedokteran? Semuanya itu adalah merupakan wahyu dari Allah SWT.

Wallahu’alam bishawab…

referensi:
kitab Ath Thibbun Nabawi (Ibnu Qoyyim Al Jauziyah)
http://setyawaan.wordpress.com/2009/12/03/obat-pada-sayap-lalat/
http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=80397
http://cahyaiman.wordpress.com/2011/03/07/mengungkap-fakta-ilmiah-lalat-dalam-pesan-rasulullah/

Senin, 03 Desember 2012

Negeri Syam


Tha`ifah al-Manshurah
adalah Pembebas Negeri Syam
al-Muqoddasah

Berikut ini adalah hadits-hadits yang menjelaskannya yang diuraikan oleh Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied al-Hilali :

Pertama : Hadits ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu :
Akan senantiasa ada segolongan dari umatku, yang berperang di atas kebenaran, yang menampakkan (kebenaran) terhadap orang-orang yang mencela mereka, hingga terbunuhnya orang yang terakhir dari mereka, yaitu al-Masih ad-Dajjal.” (HR Abu Dawud : 2484; Ahmad : IV/329 dan IV/343; ad-Daulabi dalam al-Kuna : II/8; al-Lalika`i dalam Syarh I’tiqod ‘Ushulis Sunnah no. 169; dan al-Hakim : IV/450; dari jalan Hammad bin Salamah, meriwayatkan dari Qotadah, dari Mutharif).
Al-Hakim berkata : “Shahih menurut syarat Muslim” dan Imam adz-Dzahabi menyepakatinya. Syaikh Salim berkata : “Hadits ini sebagaimana yang dikatakan oleh al-Hakim”.
Dan menyertai (tabi’) riwayat ini adalah riwayat dari Abul ‘Alaa` bin asy-Syakhir dari saudaranya Mutharif, dikeluarkan oleh Ahmad (IV/434), dan Syaikh Salim berkomentar : “isnadnya shahih menurut syarat imam yang enam.”

Kedua : Hadits Salamah bin Nufail radhiyallahu ‘anhu :
Saat ini akan tiba masa berperang, akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang menampakkan (kebenaran) di hadapan manusia, Alloh mengangkat hati-hati suatu kaum, mereka akan memeranginya dan Alloh Azza wa Jalla menganugerahkan kepada mereka (kemenangan), dan mereka tetap dalam keadaan demikian, ketahuilah bahwa pusat negeri kaum mukminin itu berada di Syam, dan ikatan tali itu tertambat di punuk kebaikan hingga datangnya hari kiamat.” (HR Ahmad : IV/104; an-Nasa`i : VI/214-215; Ibnu Hibban : 1617-Mawarid; al-Bazzar dalam Kasyful Astaar : 1419; dari jalan al-Walid bin Abdurrahman al-Jarsyi dari Jabir bin Nufair.)
Syaikh Salim berkata : “Dan isnad ini shahih menurut syarat Muslim.”

Ketiga : Hadits Qurroh radhiyallahu ‘anhu : “Apabila penduduk negeri Syam telah rusak, maka tidak ada lagi kebaikan bagi kalian. Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang mendapatkan pertolongan, tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datangnya hari kiamat.” (HR at-Tirmidzi : 2192; Ahmad : V/34; al-Lalika`i : 172; Ibnu Hibban : 61; al-Hakim di dalam Ma’rifatu ‘Ulumul Hadits hal. 2; dari jalan Syu’bah bin Mu’awiyah bin Qurroh, dari ayahnya secara marfu’)
Imam at-Tirmidzi berkata : “hadits hasan shahih.” Syaikh Salim berkomentar : “Hadits ini shahih menurut syarat Syaikhaini (Bukhari dan Muslim).”

Keempat : Hadits Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiyallahu ‘anhu yang memiliki dua lafazh yang berbeda, yaitu :
  • Pertama : Beliau berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam : “Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang menampakkan (diri) di atas kebenaran, yang senantiasa perkasa hingga hari kiamat.” (HR al-Lalika`i di dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah : 170).
  • Kedua : Beliau berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam : “Akan senantiasa penduduk Maghrib (barat) menampakkan kebenaran hingga datangnya hari kiamat.” (HR Muslim : XIII/68-Nawawi; Abu Nu’aim di dalam al-Hilyah : III/95-96; as-Sahmi di dalam Tarikh Jurjaan : 467; dan selainnya dari jalan Abu Utsman al-Hindi).
Syaikh Salim berkomentar : “Iya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah menjelaskan negeri al-Firqoh an-Najiyah dengan penjelasan yang terang yang tidak ada lagi keraguan padanya, dan beliau mengabarkan bahwa negeri itu adalah Syam yang diberkahi dan penuh kebaikan.”
Dan penjelasan Syaikh Salim al-Hilali di sini ditopang oleh penjelasan berikut :
  • Hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh ‘Umair dari Malik bin Yakhomir, Mu’adz berkata : “Dan mereka ini (ath-Tha`ifah al-Manshurah) berada di Syam.” Dan ucapan ini dihukumi marfu’ karena tidaklah diucapkan dengan ra’yu (pendapat) dan ijtihad.
  • Hadits Sa’ad di atas : “Akan senantiasa penduduk Maghrib (barat) menampakkan kebenaran hingga datangnya hari kiamat.” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu menukil dalam kitabnya Manaqib asy-Syam wa Ahluhu (hal. 72-77) ucapan Imam Ahmad bin Hanbal : “Penduduk Maghrib, mereka adalah penduduk Syam.”
Syaikh Salim mengomentari : “Saya sepakat dengan dua alasan :
Pertama adalah, bahwa  seluruh hadits-hadits di atas menjelaskan bahwa mereka adalah penduduk Syam.
Kedua, bahasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan penduduk Madinah tentang “penduduk Maghrib (barat)” maksudnya adalah penduduk Syam, karena mereka (penduduk Maghrib) berada di barat mereka (Rasulullah dan para sahabatnya), sebagaimana bahasa mereka tentang “penduduk Masyriq (timur)” adalah penduduk Nejed dan Irak. Karena Maghrib (barat) dan Masyriq (timur) adalah perkara yang nisbi (relatif). Seluruh negeri yang memiliki barat maka bisa jadi merupakan bagian timur bagi negeri lainnya dan sebaliknya. Dan yang menjadi pertimbangan di dalam ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam ini tentang barat dan timur adalah  tempat beliau mengucapkan hadits ini, yaitu Madinah.”
Kesimpulan : Negeri Syam adalah negeri ath-Tha`ifah al-Manshurah yang akan menampakkan kebenaran, tidaklah akan membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi dan mencela mereka, mereka akan mendapatkan kemenangan dari Alloh dan mereka tetap dalam keadaan demikian sampai datangnya hari kiamat. Ath-Tha’ifah al-Manshurah inilah yang akan memenangkan Islam dan membebaskan negeri Syam dari belenggu penjajahan bangsa Yahudi yang terlaknat, dan merekalah yang akan membinasakan bangsa Yahudi terlaknat ini.[5]

Rahasia negeri syam (suriah/syiria )


Banyak dalil-dalil yang menyatakan tentang keberkahan negeri Syam baik dari Al Quran maupun Hadits Nabi Muhammad SAW.
Al Qur’an
“Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS Al Anbiya: 71)
Negeri Syam, termasuk di dalamnya Palestina. Allah memberkahi negeri itu, artinya kebanyakan Nabi berasal dari negeri ini dan tanahnya pun subur.
Ibnu Katsir berkata “Allah memberitahukan tentang Ibrahim yang diselamatkan dari api buatan kaumnya dan membebaskannya dari mereka dengan berhijrah ke Negeri Syam-tanah suci.”
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Anbiya: 81)
“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman.” (QS Saba: 18)
Hadits
Nabi SAW bersabda “Pergilah ke Syam karena itulah bumi Allah yang paling baik. Allah memilih manusia terbaik hidup disana. Jika kalian tidak hendak pergi ke sana (Syam) maka pergilah ke Yaman dan minumlah dari aliran sungainya.” [Sunan Abi Dawud; Musnad Ahmad; Shahih Ibn Hibban, 16:295; al Hakim, al-Mustadrak, 4:510; al Bayhaqi, sunan al-Kubra, 9:179]“
‘Abd Allah ibn ‘Amr ibn al-’Ash meriwayatkan; Nabi bersabda “Akan datang suatu masa ketika semua orang beriman pasti akan pergi ke Syam.”[Al-Hakim, Al Mustadrak 'Ala Shahihain 4:457. Adz Dzahabi menyepakati sebagai hadits shahih berdasar syarat al-Bukhari dan Muslim]
Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, Nabi bersabda, “Janganlah mengutuk orang-orang Syam tetapi kutuklah ketidakadilan mereka sebab sesungguhnya di antara mereka ada para abdal (penerus kekasih Allah)” [At Thabrani dalam al-Awsath, Abu Nu'ayim, & Ibn 'Asakir]
“Para penerus abdal ada di Syam dan mereka berjumlah 40 orang, setiap kali salah seorang diantara mereka meninggal dunia Allah akan gantian mereka dengan yang lain” [HR Ahmad dalam Musnad & Fadha'il al-Shahabah, 2:906, dengan sanad shahih, Al-Shakhawi dalam al-Maqashid, al-Haytsami dalam Majma 'al-Zawa'id, al-Munawi dalam Faydh al-Qadir, al-Suyuthi dalam Khabar al-Dall]
Doa Nabi “Ya Allah, berkahi setiap takaran sha’ dan mudd kami! Berkahi kami di Mekkah dan Madinah! Berkahi kami di Syam dan Yaman” [al-Thabrani, al-Kabir, 12:84, hadits ke-12.553, al-Haytsami, Majma 'al-Zawaid, 3:305, Abu Nu'aym al Hilyah, 6:133]
Lalu pertanyaannya
“Dimanakah letak negeri Syam??”

Menurut sumber-sumber yang telah saya temukan, negeri Syam terdiri dari 4 negara yaitu Palestine, Syiria (Suriah), Yordania, dan Lebanon, dan negara-negara yg dikuasai Israel...
2 negara yang disebut di awal sedang mengalami masa-masa yang dalam melawan kekejaman Yahudi laknatullah dan rezim Bashar al-Assad..
Kejayaan Islam pasti akan datang karena itulah janji Allah. Tapi apa yang sudah kita lakukan untuk ambil bagian dalam meraih kejayaan tersebut..
Jangan lupa doakan saudara-saudara kita yang sedang berjuang mempertahankan iman dan akidah mereka. Jangan lupa doakan saudara-saudara kita yang sedang berjuang di Palestina dan Syiria..
Semoga doa-doa kita bisa menjadi jawaban jika kita ditanya Allah kelak
“Apa yang sudah kau lakukan untuk mereka?”