Tha`ifah al-Manshurah
adalah Pembebas Negeri Syam al-Muqoddasah
adalah Pembebas Negeri Syam al-Muqoddasah
Berikut ini adalah hadits-hadits yang menjelaskannya yang diuraikan oleh
Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied al-Hilali :
Pertama : Hadits ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu :
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku, yang berperang di atas
kebenaran, yang menampakkan (kebenaran) terhadap orang-orang yang mencela
mereka, hingga terbunuhnya orang yang terakhir dari mereka, yaitu al-Masih
ad-Dajjal.” (HR Abu Dawud : 2484; Ahmad : IV/329 dan IV/343; ad-Daulabi
dalam al-Kuna : II/8; al-Lalika`i dalam Syarh I’tiqod ‘Ushulis
Sunnah no. 169; dan al-Hakim : IV/450; dari jalan Hammad bin Salamah,
meriwayatkan dari Qotadah, dari Mutharif).
Al-Hakim berkata : “Shahih menurut syarat Muslim” dan Imam
adz-Dzahabi menyepakatinya. Syaikh Salim berkata : “Hadits ini sebagaimana yang
dikatakan oleh al-Hakim”.
Dan
menyertai (tabi’) riwayat ini adalah riwayat dari Abul ‘Alaa` bin
asy-Syakhir dari saudaranya Mutharif, dikeluarkan oleh Ahmad (IV/434), dan
Syaikh Salim berkomentar : “isnadnya shahih menurut syarat imam
yang enam.”
Kedua : Hadits Salamah bin Nufail radhiyallahu ‘anhu :
“Saat ini akan tiba masa berperang, akan senantiasa ada segolongan
dari umatku yang menampakkan (kebenaran) di hadapan manusia, Alloh mengangkat
hati-hati suatu kaum, mereka akan memeranginya dan Alloh Azza wa Jalla
menganugerahkan kepada mereka (kemenangan), dan mereka tetap dalam keadaan
demikian, ketahuilah bahwa pusat negeri kaum mukminin itu berada di Syam, dan
ikatan tali itu tertambat di punuk kebaikan hingga datangnya hari kiamat.”
(HR
Ahmad : IV/104; an-Nasa`i : VI/214-215; Ibnu Hibban : 1617-Mawarid; al-Bazzar
dalam Kasyful Astaar : 1419; dari jalan al-Walid bin Abdurrahman
al-Jarsyi dari Jabir bin Nufair.)
Syaikh Salim berkata : “Dan isnad ini shahih menurut
syarat Muslim.”
Ketiga : Hadits Qurroh radhiyallahu ‘anhu : “Apabila penduduk negeri
Syam telah rusak, maka tidak ada lagi kebaikan bagi kalian. Akan senantiasa ada
segolongan dari umatku yang mendapatkan pertolongan, tidaklah membahayakan
mereka orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datangnya hari kiamat.”
(HR
at-Tirmidzi : 2192; Ahmad : V/34; al-Lalika`i : 172; Ibnu Hibban : 61; al-Hakim
di dalam Ma’rifatu ‘Ulumul Hadits hal. 2; dari jalan Syu’bah bin
Mu’awiyah bin Qurroh, dari ayahnya secara marfu’)
Imam
at-Tirmidzi berkata : “hadits hasan shahih.” Syaikh Salim berkomentar :
“Hadits ini shahih menurut syarat Syaikhaini (Bukhari dan
Muslim).”
Keempat : Hadits Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiyallahu ‘anhu yang memiliki dua
lafazh yang berbeda, yaitu :
-
Pertama : Beliau berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam : “Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang menampakkan (diri) di atas kebenaran, yang senantiasa perkasa hingga hari kiamat.” (HR al-Lalika`i di dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah : 170).
-
Kedua : Beliau berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam : “Akan senantiasa penduduk Maghrib (barat) menampakkan kebenaran hingga datangnya hari kiamat.” (HR Muslim : XIII/68-Nawawi; Abu Nu’aim di dalam al-Hilyah : III/95-96; as-Sahmi di dalam Tarikh Jurjaan : 467; dan selainnya dari jalan Abu Utsman al-Hindi).
Syaikh Salim berkomentar : “Iya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam telah menjelaskan negeri al-Firqoh an-Najiyah dengan penjelasan
yang terang yang tidak ada lagi keraguan padanya, dan beliau mengabarkan bahwa
negeri itu adalah Syam yang diberkahi dan penuh kebaikan.”
Dan
penjelasan Syaikh Salim al-Hilali di sini ditopang oleh penjelasan berikut
:
-
Hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh ‘Umair dari Malik bin Yakhomir, Mu’adz berkata : “Dan mereka ini (ath-Tha`ifah al-Manshurah) berada di Syam.” Dan ucapan ini dihukumi marfu’ karena tidaklah diucapkan dengan ra’yu (pendapat) dan ijtihad.
-
Hadits Sa’ad di atas : “Akan senantiasa penduduk Maghrib (barat) menampakkan kebenaran hingga datangnya hari kiamat.” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu menukil dalam kitabnya Manaqib asy-Syam wa Ahluhu (hal. 72-77) ucapan Imam Ahmad bin Hanbal : “Penduduk Maghrib, mereka adalah penduduk Syam.”
Syaikh Salim mengomentari : “Saya sepakat dengan dua alasan :
Pertama adalah, bahwa seluruh hadits-hadits di atas menjelaskan
bahwa mereka adalah penduduk Syam.
Kedua, bahasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan
penduduk Madinah tentang “penduduk Maghrib (barat)” maksudnya adalah
penduduk Syam, karena mereka (penduduk Maghrib) berada di barat mereka
(Rasulullah dan para sahabatnya), sebagaimana bahasa mereka tentang “penduduk
Masyriq (timur)” adalah penduduk Nejed dan Irak. Karena Maghrib
(barat) dan Masyriq (timur) adalah perkara yang nisbi (relatif). Seluruh
negeri yang memiliki barat maka bisa jadi merupakan bagian timur bagi negeri
lainnya dan sebaliknya. Dan yang menjadi pertimbangan di dalam ucapan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Salam ini tentang barat dan timur adalah tempat
beliau mengucapkan hadits ini, yaitu Madinah.”
Kesimpulan :
Negeri
Syam adalah negeri ath-Tha`ifah al-Manshurah yang akan menampakkan
kebenaran, tidaklah akan membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi dan
mencela mereka, mereka akan mendapatkan kemenangan
dari Alloh dan mereka tetap dalam keadaan demikian sampai datangnya hari kiamat.
Ath-Tha’ifah al-Manshurah inilah yang akan memenangkan Islam dan
membebaskan negeri Syam dari belenggu penjajahan bangsa Yahudi yang terlaknat,
dan merekalah yang akan membinasakan bangsa Yahudi terlaknat ini.[5]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar